Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Anggaran
adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal untuk menunjukkan
bagaimana sumber-sumber akan diperoleh dan digunakan selama jangka waktu
tertentu, umumnya satu tahun (Supriyono, 1999). Fungsi anggaran adalah sebagai
alat perencanaan yang salah satunya digunakan untuk menentukan indikator
kinerja. Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah
alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang
menggunakan dana milik rakyat. Anggaran disusun oleh manajemen untuk dalam
jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan
dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan.
Dengan
anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan ke suatu kondisi tertentu
(misalnya ke peringkat pangsa pasar kedua dalam industri, atau ke tingkat
volume penjualan 10% di atas penjualan tahun anggaran yang lalu), dengan
pengorbanan sumber daya tertentu. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi
seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi
strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup
setidaknya untuk lima tahun ke depan. Selain itu, anggaran dapat membantu
komunikasi dan koordinasi.
Anggaran
secara formal mengkomunikasikan rencana organisasi pada tiap pegawai. Jadi,
semua pegawai dapat menyadari peranannya dalam pencapaian tujuan tersebut. Oleh
karena anggaran untuk berbagai area dan aktivitas organisasi harus bekerja
bersama untuk mencapai tujuan organisasi, maka dibutuhka adanya koordinasi.
Peranan komunikasi dan koordinasi menjadi semakin penting seiring dengan
meningkatnya ukuran organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, dapatlah diinventarisir mengenai
permasalahan-permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Variabel dalam Anggaran Perusahaan,
diantaranya adalah :
1. Bagaimana sesungguhnya
penyusunan Anggaran Variabel ?
2. Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi Anggaran Variabel ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dalam penulisan
makalah ini terdapat tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah Memahami apa itu anggaran variabel.
Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari
penulisan makalah ini adalah :
1. Lebih memahami fungsi
anggaran bagi suatu perusahaan.
2. Mengerti fungsi anggaran
variabel dalam suatu perusahaan.
3. Memahami cara mencari
suatu fungsi anggaran variabel.
Bab
II
Pembahasan
2.1 Anggaran Variabel
Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang
merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan
(Variabelitas) biaya sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan
dari waktu ke waktu selama periode tertentu untuk waktu yang akan datang.
Dengan kata lain budget variabel adalah merupakan anggaran yang merencanakan
perubahan tingkat biaya pada berbagai aktivitas pada periode yang akan datang. Dalam perhitungan di dalam anggaran yang ada dalam sebuah
perusahaan sering didasarkan pada tingkat kapasitas tertentu. Apabila terdapat
perubahan dari kapasitas yang direncanakan, maka terdapat kesulitan untuk dapat
mengetahui sejauh mana akibat perubahan tersebut terhadap pendapatan dan biaya
yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Karena itu manajemen perusahaan sebaiknya telah mempunyai
persiapan yang cukup untuk menghadapi terjadinya perubahan tersebut. Untuk
persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya perubahan yang ada di dalam
perusahaan tersebut, manajemen perusahaan dapat menyusun anggaran dalam bentuk
yang berbeda dengan anggaran yang bersifat tetap. Anggaran ini biasa disebut
dengan Anggaran Variabel. Disebut anggaran variabel karena anggaran ini disusun
di dalam beberapa tingkat kapasitas yang tidak tetap melainkan bersifat
variabel.
Dengan disusunnya anggaran variabel, maka manajemen perusahaan
akan dapat lebih mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan dan perubahan
biaya yang akan terjadi seandainya terjadi perubahan kapasitas yang
dipergunakan di dalam perusahaan. Semakin banyak produk atau output yang
dihasilakn perusahaan maka semakin besar pula anggaran atau biaya variabel yang
dikeluarkan perusahaan. Hal ini dikarenakan ada penambahan biaya untuk membeli
bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan dalam proses produksi
2.2 Tujuan Anggaran Variabel
Tujuan Utama pendekatan Anggaran Variabel adalah untuk
mengidentifikasi bagaimana dan seberapa jauh masing – masing elemen biaya dalam
suatu pusat pertanggungjawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertanggungjawaban
yang bersangkutan. Dengan demikian, anggaran
variabel menjadi rumus atau petunjuk atau petunjuk yang mempedomani bagaimana
setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam
volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan tersebut ditunjukkan
dalam suatu relevant range, yakni suatu interval batas berlakunya anggaran
variabel yang disusun.
2.3 Manfaat Penyusunan
Anggaran Variabel
Penggunaan anggaran variabel dalam perusahaaan akan mempunyai
beberapa kegunaan tertentu bagi perusahaan yang bersangkutan. Beberapa manfaat
tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Mempermudah menyusun anggaran biaya
departemental untuk dimasukan kedalam profit plan
2.
Menetapkan tujuan biaya bagi menejer
pusat pertanggung jawaban selama periode profit plan
3.
Menetapkan anggaran yang
disesuaikan untuk tujuan perbandingan
dengan biaya sesungguhnya dalam laporan pelaksanaan bulanan.
2.4 Sifat-sifat Biaya
Biaya
yang dikeluarkan bila dikaitkan dengan aktivitasnya akan memiliki sifat biaya
atau perilaku biaya sebagai biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel.
1. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
Biaya
tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah pada relevant range tertentu.
Besar kecilnya biaya ini tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas asalkan
masih dalam relevant range tertentu. Relevant range merupakan interval batas
berlakunya anggaran.
2. Biaya
Variabel (Variabel Cost)
Biaya
variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan aktivitas.
Secara total biaya ini proposional dengan aktivitas, tetapi persatuan jumlahnya
tetap berapapun tingkat aktivitasnya.
3. Biaya
Semivariabel
Biaya
semivariabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional
dengan perubaan aktivitas. Dengan kata lain di dalam biaya tersebut terdapat
unsur biaya yang sifatnya tetap dan unsure biaya yang sifatnya variabel. Biaya
yang sifatnya tetap akan sama jumlahnya dan biaya yang sifatnya variabel akan
meningkat jumlahnya apabila terjadi peningkatan aktivitas. Jadi secara
keseluruhan biaya ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan aktivitas dan
jumlahnya akan turun bila terjadi penurunan aktivitas, namun perubahan biaya
tidak seimbang dengan perubahan aktivitasnya.
2.5 Metode Variabilitas Biaya
Metode
variabilitas biaya adalah metode yang dipakai untuk memperkirakan besarnya
unsure biaya tetap dan besarnya biaya variabel dan suatu biaya semivariabel.
Beberapa metode yang bisa dipakai untuk memperkirakan besarnya unsur
tetap dan variabel dari suatu biaya variabel adalah sebagai berikut :
1. Metode Biaya
Berjaga-jaga (Stand By Cist Metodh)
Dalam
metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel
dilakukan dengan cara menghentikan suatu aktivitas selama jangka waktu
tertentu. Biaya yang tetap dikeluarkan pada waktu aktivitas berhenti merupakan
unsure biaya tetap, sedangkan unsure biaya variabel diperhitungkan dengan
mengurangi biaya total pada aktivitas tertentu dengan besarnya biaya tetap.
Sedangkan biaya variabel persatuan dihitung dengan membagi besarnya biaya
variabel dengan besarnya aktivitas.
2. Metode Titik
Tertinggi Terendah
Dalam
metode titik tertinggi terendah atau metode maksimum minimum untuk memperkirakan
unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel dilakukan dengan cara
membandingkan biaya pada aktivitas tertinggi (maksimum) dengan aktivitas
terendah (minimum). Pemisahan biaya ke dalam unsure tetap dan
variabel dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
a. menghitung besarnya biaya pada aktivitas
tertinggi
b. menghitung besarnya biaya pada aktivitas terendah
c. menentukan besarnya biaya variabel per satuan.
d. Menentukan besarnya biaya tetap per periode.
3. Metode Regresi
Dalam
metode regresi untuk memperkirakan unsur biaya tetap dan biaya variabel
dilakukan dengan menggunakan persamaan :
Y = a + bX
Y : Total
Biaya
a :
Biaya variabel per unit
X :
Besarnya aktivitas
4. Metode Perkiraan
Langsung
Pada
metode-metode sebelumnya telah dibahas mengenai cara-cara memperkirakan
besarnya unsure biaya tetap dan biaya variabel dari suatu biaya semivariabel.
Dalam metode-metode tersebut masing-masing unsur biaya diperkirakan dengan
menggunakan dasar data historis dengan formula-formula tertentu.
Dalam
metode perkiraan langsung masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung tanpa
melihat data historis yang ada, karena pada umumnya metode ini digunakan pada
perusahaan yang belum memiliki data. Karena perkiraan besarnya biaya tetap dan
biaya variabel dilakukan secara langsung, maka cara tersebut sangat subjektif.
2.6
Bentuk Anggaran Variabel
Anggaran
variabel yang disusun untuk periode yang akan datang dapat disajikan dalam
beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
1.
Bentuk Formula
Anggaran
variabel dalam bentuk formula merupakan anggaran variabel yang menunjukkan
unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel pada setiap biaya yang
direncanakan.
2.
Bentuk Tabel
Anggaran
variabel dalam bentuk tabel merupakan anggaran yang menyajikan anggaran biaya
pada berbagai tingkat aktivitas pada relevant range tertentu. Berbeda dengan
bentuk formula, dalam bentuk tabel setiap biaya disajikan secara total, tanpa
menunjukkan unsur biaya tetap dan biaya variabelnya.
3.
Bentuk Grafik
Dalam
bentuk grafik anggaran variabel akan disajikan dalam grafik dua sumbu, sumbu
vertical dan horizontal. Sumbu vertical menunjukkan biaya dan sumbu horizontal
menunjukkan aktivitas.
SOAL DAN PENYELESAIAN ANGGARAN VARIABEL
Biaya
pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester 1 tahun 2001 sebagai
berikut :
Biaya Pemeliharaan Tahun 2001
Bulan
|
Produksi (Unit)
|
Biaya Pemeliharaan (Rp)
|
Januari
|
1.000
|
1.000.000
|
Februari
|
1.500
|
1.350.000
|
Maret
|
1.200
|
1.120.000
|
April
|
1.650
|
1.600.000
|
Mei
|
1.550
|
1.425.000
|
Juni
|
2.000
|
1.900.000
|
Diminta :
1) Menentukan berapa unsur biaya
tetap dan biaya variabel dari biaya pemeliharaan tersebut dengan metode titik
tertinggi dan terendah.
2) Berapa biaya pemeliharaan
semester I tahun 2002 bila anggaran produksi sebesar 6.000 unit.
Jawab
1). Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya
variabel dari sebuah biaya semivariabel
Biaya variabel per unit = Biaya pada produksi
tertinggi
Biaya
pada produksi terendah
Produksi
tertinggi-produksi terendah
= 1.900.000
– 1.000.000 = 900
2.000-1.000
Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :
Biaya pemeliharaan pada produksi 1.000 unit = Rp
1.000.000,00
Biaya variabel = 1.000 x
900 =
Rp 900.000,00
Biaya tetap =
Rp 100.000,00
Atau
Biaya pemeliharaan pada produksi 2.000 unit = Rp
1.900.000,00
Biaya variabel = 2.000 x
900 =
Rp 1.800.000,00
Biaya
tetap =
Rp 100.000,00
Sehingga formula biaya pemeliharaan terebut adalah :
Y = 100.000 + 900.000X
2). Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I
tahun 2002 bila produksi sebesar 6.000 unit
Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00
Bab
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Jadi Kesimpulannya adalah :
1.
Anggaran
Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara sistematis
dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya sehubungan
dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode
tertentu untuk waktu yang akan datang.
2. Dengan disusunnya anggaran variabel, maka manajemen perusahaan
akan dapat lebih mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan dan perubahan
biaya yang akan terjadi seandainya terjadi perubahan kapasitas yang
dipergunakan di dalam perusahaan.
Daftar Pustaka
2. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CEcQFjAFahUKEwiTs8qWn9rIAhVOBY4KHTI0A98&url=https%3A%2F%2Finsansafari.files.wordpress.com%2F2012%2F10%2Fbab-x-anggaran-variabel.docx&usg=AFQjCNEi_hmsOIOSVe6rU7a_fYvXZDZ74A&sig2=79NHZsINhA1DCqdF5Gz3XQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar